Selasa, 18 Desember 2012

Desain Mata Tombak & Panah dari Kayu Disesuaikan Fungsinya di Lembah Baliem, Papua

[Highlands warrior at the Mt. Hagen show, PNG, 1996 with long bow and arrows: 29k] [A group of Dani warriors with bows and arrows, white body paint on the road between Jiwika Market and Wamena, Papua (Irian Jaya), Indonesia: 29k]
Di lembah Baliem, Kabupaten Wamena-Papua, penduduk asli masih hidup seperti "Zaman Batu" dengan kebiasaan mereka bercocok tanam ubi jalar dan berburu binatang liar di hutan.Secara turun temurun mereka membuat tombak dan panah dari kayu untuk berburu berbagai jenis binatang dari ikan, Kuskus, Babi Hutan, Burung, Kadal dan sebagainya. Bentuk ujung tombak dan ujung panah dari kayu di desain berbeda sesuai kebutuhan untuk berburu jenis  binatang tertentu. Bagaimana bentuknya ? 
 Ujung Tombak dan Panah dikaitkan Jenis Buruannya :
  • Poros Ukiran beraksen putih dengan kapur, titik kecil yang dirancang di ujung bambu, digunakan untuk berburu babi hutan
  • Cangkang Kerang  kecil yang diikat dengan tali pengikat pada poros juga digunakan untuk berburu babi hutan
  • Ujung tombak yang berbentuk tiga cabang tajam dan lentur digunakan untuk berburu burung, bentuk yang hampir sama tetapi lebih besar dasn kuat digunakan untuk menangkap ikan
  • Ujung panah dari tulang yang dibuat runcing dan tajam untuk berperang dan untuk berburu berbagai jenis binatang
  • Ujung bambu dengan tulang kecil yang menempel, digunakan untuk berburu kadal dan burung
[Detail of 9 arrowheads from the upper Sepik River area, ESP, PNG: 54k]

  • Ujung Kayu yang Bergerigi  digunakan untuk berburu kadal dan burung
  • Ujung kayu bergerigi berwarna hitam digunakan untuk berburu kadal dan burung
  • Dua ujung bambu ditorehkan dengan potongan-potongan kecil  benang berwarna dari toko yang dililitkan di poros digunakan untuk berburu babi hutan

Dari :  art-pacific.com